Nilai kebaikan dan keburukan tidak terjadi begitu saja, tetapi muncul karena proses yang terjadi sejak dini, ketika anak mulai belajar dengan melihat, mendengar, dan melakukan semua yang ada dan ditemukan di sekitarnya.
Orang tua atau orang dewasa adalah pemrakarsa proses yang terjadi pada seorang anak. Proses ini bisa saja sulit, bisa juga mudah. Oleh karena itu orang tua terus belajar dengan kesabaran dan kerendahan hati. Meskipun perkembangan seorang anak tidak hanya terjadi ketika masih ada dalam tahap usia dini, artinya terus menerus sepanjang hidupnya. Bisa saja saat dia menginjak usia remaja atau pemuda, mereka menemukan pengalaman hidup yang berbeda dengan yang ditemukan dan dipelajari di rumah, namun pengalaman belajar kebaikan di rumah, di sekolah, dan di manapun seorang anak temukan akan menumbuhkan nilai-nilai kebaikan di dalam dirinya. Lebih dari semuanya itu, ada Sang Pencipta dan Pemelihara yang terus membimbing dan menyertainya. Orang tua atau orang dewasa menjalankan tanggungjawabnya untuk membekali setiap anak dengan nilai-nilai kebaikan dan berdoa pada Sang Pencipta untuk kebaikan anaknya.
Semoga bermanfaat.
Berikut ini contoh menanamkan nilai kebaikan kepada anak-anak. Lucu dan menggemaskan
Ilustrasi seoarang anak belajar nilai kebaikan
